TOP GUIDELINES OF IKN

Top Guidelines Of IKN

Top Guidelines Of IKN

Blog Article

Zakki yakin akan ada Trader yang masuk ke IKN, mengingat pemerintah sudah jor-joran untuk menarik Trader, namun ia ragu apakah kebutuhan dana dari investor akan tercapai.

“Inilah yang kemudian bisa mengakibatkan yang namanya contingency risk atau risiko kontingensi di mana seolah olah ini ditawarkan kepada swasta ataupun ditawarkan kepada BUMN, tapi ketika ada kendala pada proyek maka beban itu sebenarnya akan ditanggung oleh APBN melalui penyertaan modal negara,” ujarnya.

The relocation proposal held currently being discussed for decades until eventually the presidency of Susilo Bambang Yudhoyono who supported The thought to make a new political and administrative centre of Indonesia resulting from Jakarta's environmental and overpopulation difficulties.[22][23]

Beberapa ratus meter dari rumah kontrakan Budi, seorang warga transmigran, Lina Ekawati, mengubah tiga petak sawah yang dia punya menjadi tempat penyaringan air.

Petani adat sebut belum pernah diajak berunding tentang pembangunan IKN: ‘yang diundang hanya elite'

Air itu dikirimkan menggunakan mobil decide on-up ke para pelanggannya, mulai dari masyarakat sekitar sampai pekerja di dalam proyek IKN.

Persoalannya, pesantren ini sebenarnya tidak memiliki sumber air bersih untuk menopang kebutuhan tersebut. Setiap hari, mereka harus membeli air untuk kebutuhan mandi cuci kakus seharga Rp350.000 hingga Rp450.000 for each tangki. Itu belum termasuk kebutuhan untuk air minum yang juga IKN harus dibeli.

Badan Otorita IKN mengklaim minat swasta untuk berinvestasi lebih besar dari lahan yang tersedia. Proyek bernilai Rp466 triliun itu juga bakal jalan terus, meskipun perekonomian dunia diprediksi akan menghadapi resesi.

Rencana urun dana masyarakat untuk biayai IKN disebut imbas 'kesalahan kalkukasi', megaproyek terancam mangkrak

Titin mengaku tak masalah menanggung segala ketidaknyamanan itu untuk sementara waktu. Asalkan, dia dan santri-santrinya tak terusir dan bisa menjadi bagian dari IKN.

Ini untuk memberikan keamanan dan keberlanjutan proyek dan memastikan kelanjutannya setelah Joko Widodo tidak lagi di kursi IKN kepresidenan.[28]

Masyarakat sekitar juga masih harus membeli air karena tak ada akses air bersih yang layak konsumsi. Padahal tak jauh dari situ, air keran di dalam IKN bisa langsung diminum.

Orang-orang yang dulunya bekerja di tambang kini menjadi juragan kontrakan. Mereka yang dulunya bertani di sawah, kini menyuplai kebutuhan air bersih ke wilayah sekitar IKN.

Keterangan gambar, Lina mengubah sawah milik keluarganya menjadi tempat penampungan dan penyaringan air untuk dijual.

Report this page